Kajian Islam Pekanan #2 : Menghiasi Diri dengan Akhlak Terpuji





Yogyakarta – Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi UGM kembali mengadakan Kajian Islam Pekanan ke-2 yang telah dilaksanakan Hari Rabu, 9 September 2015 yang lalu. KIP 2 dimulai Pukul 15.45 WIB dan dibuka oleh Elpri Eka Permadi (2013) dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Andi Alfi Syahrin (2014). Kajian ini diselenggarakan di Ruang Kuliah 4 Fakultas Biologi UGM dan dihadiri sebagian besar Mahasiswa Baru Biologi tahun 2015. Kali ini Kajian Islam Pekanan mengusung tema Belajar dari Sang Nabi dengan judul “Menghiasi Diri dengan Akhlak Terpuji”. Pembicara dalam kajian ini adalah Ustadz Triyono Kuncoro yang insyaAllah berkompeten di tema tersebut.

Ustadz Triyono Kuncoro memulai kajian dengan mem-flashback kisah teladan Rasulullah yang patut dicontoh. Beliau menjelaskan bahwa sifat akhlak terpuji yang dimiliki Rasulullah antara lain:

  • Siddiq (Jujur)
  • Amanah (Dapat dipercaya)
  • Tabligh (Menyampaikan)
  • Fathonah (Cerdas)
Selain itu, Ustadz Triyono Kuncoro juga menjelaskan mengenai 4 jenis akhlak, yaitu:

  • Akhlak terhadap orangtua
  • Akhlak terhadap keluarga
  • Akhlak terhadap sahabat
  • Akhlak terhadap anak kecil
“Kita bisa mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dengan perlahan-lahan. Hilangkan hal-hal buruk yang sering kita lakukan.” Pesan Ustadz Kuncoro kepada seluruh peserta yang hadir. 
Antusiasme peserta sangat tinggi terhadap KIP 2. Hal ini terbukti banyaknya pertanyaan yang muncul saat sesi tanya-jawab dibuka. Total terdapat 5 orang penanya di antaranya adalah Sevi Ratna Sari (2015) dan Muthia Arrusyda (2015). Sevi bertanya apa yang harus kita lakukan apabila kita ingin memberi uang kepada pengemis, namun ada peraturan yang melarang. Solusi yang diberikan Ustadz Kuncoro adalah alangkah baiknya kalau kita ingin bersedekah, bersedekah di yayasan-yayasan yang dapat dipercaya supaya tepat sasaran. Kemudian Muthia menanyakan perihal sabar. Sabar tidak ada batasnya. Terdapat 3 jenis sabar yaitu sabar dalam taat, sabar dalam menghindari maksiat, dan sabar dalam beribadah. Untuk sabar ketika kita dalam kondisi yang tidak kita inginkan, sebaiknya kita melihat ‘ke bawah’, melihat kondisi orang lain yang lebih menderita, maka di situlah akan muncul rasa sabar dan syukur. Untuk marah pun, ada aturannya. Marah diperkenankan untuk hal yang sangat sensitif seperti saat Allah dan Rasulullah dihina, itu pun harus dengan cara yang benar.
Sayangnya, keseruan KIP 2 harus segera diakhiri Pukul 17.15 karena hari sudah semakin sore. Semoga ilmu yang diberikan saat KIP 2 dapat bermanfaat untuk semuanya. Tunggu KIP edisi berikutnya. (FNK/BiMO)

0 komentar: