KIP #2 : Akidah yang Lurus

Apakah itu akidah?

Ada yang berarti sebagai ikatan. Mengapa dinamakan dengan ikatan? Karena untuk mengikat antara manusia dengan keyakinannya. Ada akidah islam yaitu tauhid yang menyatukan manusia dengan Allah STW. Dalam islam, akidah ini disebut dengan iman yang meyakini keesaan kepada Allah SWT yaitu akidah 

Mengapa harus mempunyai akidah dan mempelajarinya?

Ada 4 hal yang wajib bagi setiap muslim yang harus tahu
1.      Ilmu akidah : pengetahuan tentang apa itu Allah siapa Allah dan bagaimana kekuasaan Allah
2.      Ilmu fiqh : tata cara beribadah minimal beribadah untuk diri kita sendiri
3.       Ilmu Al-Quran : yaitu belajar membacanya dan memahami maknanya serta mengamalkan, mengajarkan dan menjaganya
4.       Hadist : sunah-sunah Rasul

Akidah adalah sesuatu yang diyakini dengan hati, mengatakan dengan lisan yaitu bersaksi/berikrar, dan mengamalkan dengan perbuatan. Jika diantara 3 ini salah satu saja hilang, maka tidak bisa dikatakan sah dalam beriman. Jika orang hanya yakin dalam hati tapi tidak mau mengikarkan dan mengamalkan maka tidak sah menjadi seorang muslim.

Abu Thalib, paman Nabi Muhammad SAW yang sangat mencintai Rasul. Abu Thalib membenarkan apa yang dibawakan oleh Rasul hanya di hatinya. Akan tetapi sampai akhir hayatnya, Abu Thalib tidak mengikrarkan dua kalimat syahadat. Sehingga beliau mati dalam keadaan kafir. Karena sangat mencintai dan melindungi Rasul, maka diringankan siksanya di neraka. Yaitu menginjak kerikil sehingga otaknya mendidih.Ada orang yang menampakkan bahwa dia orang muslim tapi hatinya tidak beriman, dan itu termasuk golongan orang munafik

Urgensi mempelajari akidah

Perumpamaan akidah seseorang adalah seperti pohon. Secara garis besar, pohon terdapat tiga bagian:
1.       Akar yang kokoh menghujam tanah
2.       Cabang-cabangya mejulang tinggi
3.       Batangnya kuat dan kokoh

Akar disebut dengan iman atau ilmu akidah, batangnya diebut sebagai islam, sementara rantingnya adalah ikhsan yang displikasikan dalam akidah. Ketiga hal ini seperti segi tiga yang tidak boleh terputus titiknya. Akar itu tidak terlihat di dalam tanah, sama seperti akidah yang tidak terlihat di dalam hati. Sementara kebaikan yang dilakukan, bisa dilihat. Akan tetapi akidah yang di dalam hatilah yang penting.

Perumpamaannya saat pohon rantingnya ditebang, maka dia masih bisa menumbuhkan ranting yang baru. Sama seperti seseorang yang akhlaknya jelek, tapi punya akidah yang kokoh, maka akan bisa menumbuhkan akhlak yang baik kembali. Sedangakan jika akidahnya yang rusak, maka akan sulit menumbuhkan akhlak yang baik.

Muslim yang baik, akidahnya yang kuat, ibadah yang rajin, dan bermanfaat untuk sesame manusia.
Saat tidak punya akidah, walaupun kebaikannya terlihat, tapi tidak akan ada artinya di dunia. Sama seperti pohon yang hanya tinggal batang dan ranting yang hanya akan menjadi kayu bakar di neraka.
Niat, amal dan muhasabah tiga unsur yang tidak boleh hilang dari manusia

Niat : ikhlas dan dikerjakan sesuai dengan tuntunan. Jika salah satu hilang maka tidak akan sah urusan ibadahnya. Realisasi dari niat adalah amal yang akan mendapatkan hasil. Lalu muhasabah untuk mengevaluasi hasil yang telah didapat. Saat ingin mendapatkan hasil yang baik, maka harus dicapai dengan planning dan cara yang baik. Untuk itu membutuhkan muhasabah saat kita ada kekurangan dalam niat maupun ibadah saat hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan keinginan.

KIP #1 : Sukses di Tanah Rantau

Jauh dari orang tua untuk mencari ilmu bagi seorang mahasiswa adalah perkara yang biasa namun sebenarnya sangat sulit untuk dijalankan. Saat merantau tentu saja pengawasan dari orang tua tidak akan seketat waktu bersama di rumah.  Akan banyak godaan yang bisa mengganggu tujuan utama pergi merantau. Untuk itulah, pada hari Rabu, 31 Agustus 2016 yang bertempat di Ruang V Fakultas Biologi UGM, KIP hadir dengan mengusung judul “Sukse di Tanah Rantau” yang disampaikan oleh Dr. Okrizal Eka Putra Lc, M.Ag. dengan harapan agar mampu memberikan solusi tentang masalah tersebut terhadap mahasiswa.

Sebelum masuk ke acara inti, pembicara memberikan pengantar tentang perbedaan cara mendidik seorang anak dan seorang dewasa. Mendidik seorang anak, membutuhkan kesabaran, seorang anak harus diawasi dalam proses belajarnya, dan cara mengajarnya dengan konsep bermain. Sedangkan mendidik seorang dewasa, seperti halnya mahasiswa, harus belajar secara mandiri karena sudah tidak ada yang mengawasi disaat jauh dari orang tua. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa harus merubah pola pikir untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Berangkat dari motivasi, begitu banyak macam dorongan yang ada pada mahasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi, motivasi untuk menambah ilmu karena Allah adalah motivasi yang baik dan seharusnya dimiliki oleh seorang mahasiswa. Jika ilmu menjadi motivasi, maka kita akan memiliki komitmen. Komitmen itu sangat penting, karena saat di perantauan, pasti akan ada begitu banyak godaan. Dengan adanya komitmen ini, bisa menjadi pembatas sehingga tidak terpeleset oleh godaan-godaan tersebut.

Pendidikan seorang anak, ada saatnya harus pisah dengan orang tua. Seperti halnya Rasul yang mengalami perpisahan dengan orang tuanya. Rasul dibawa merantau, bahkan sampai kakek Rasul mencarikan ibu susu untuk beliau, yaitu Halimah. Dengan demikian, fase dimana jauh dari orang tua dalam proses pembelajaran adalah penting.


Dari materi yang disampaikan oleh Dr. Okrizal, dapat ditari kesimpulan bahwa motivasi yang harus dimiliki yaitu ilmu dan komitmen. Motivasi tersebut menjadi kunci bagaimana seorang mahasiswa mampu meraih kesuksesan. 

Stadium General KIP 2016 : Belajar Nikmat, Ngaji Mantab


Hari Jumat, 19 Agustus 2016, Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi (JMMB) mengadakan acara Stadium General Kajian Islam Pekanan (KIP) bagi Mahasiswa Baru Fakultas Biologi UGM. “Belajar Nikmat, Ngaji Mantab” merupakan tema yang diusung pada kegiatan yang merupakan awal perkenalan dan dimulainya KIP untuk tahun 2016 ini.

KIP sendiri merupakan kegiatan Kajian Klasikal rutin yang diadakan setiap hari Rabu di Fakultas Biologi selama 1 semester. KIP diadakan sebagai sarana mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam islam serta mendidik jiwa muslim berkarakter saintek. KIP Bersifat wajib bagi setiap mahasiswa baru Fakultas Biologi.


Kondisi Peserta

“Pada tahun ini, rencananya KIP akan diadakan sebanyak 10x dan KIP perdana akan diadakan pada tanggal 31 Agustus 2016”, jelas Rendi Mahadi selaku Ketua Panitia KIP 2016, saat penyampain materi ke-KIP-an. Selain KIP, ada yang berbeda pada tahun ini, yakni dibukanya kelas baca Al Quran (tahsin) yang akan diadakan setiap hari Senin dan dimulai tanggal 29 Agustus 2016 . Kelas Tahsin sendiri dibagi menjadi 3 kelas. Pembagian kelas ditentukan dengan placement test yang melihat kemampuandari masing-masing individu. Placement test dilakukan setelah acara Stadium General ini usai.

Setelah pemaparan mengenai ke-KIP-an, acara selanjutnya ialah penyampain materi bertemakan “Belajar Nikmat, Ngaji Mantab” oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M, Agr, Sc. Pak Budi menyampaikan bahwa seorang Muslim satu dengan lainnya adalah satu saudara. Bak satu tubuh, apabila ada bagian tubuh yang sakit maka bagin tubuh yang lain akan merasakan sakit pula. Perkuatlah agama islam dengan mengkaji Ilmu. Mengkaji ilmu tidak harus di masjid atau di sekolah, tetapi bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Pentingnya mengkaji dan menuntut ilmu telah dipertegas dalam beberapa surah Al Quran antara lain Al Mujadalah : 11, Az Zumar : 9, dan At Thaha : 114.

“Menyatukan dzikir dan fikir dengan cara mengingat Allah SWT. Jangan sampai kita pandai fikirnya saja, sedangkan jiwanya lemah. Dua-duanya juga harus sama-sama kuat. Jadilah seorang muslim yang kuat Ilmunya, yang memiliki tata karma dan akhlak yang baik sehingga bisa menjadi tauladan yang lain. Mulia di dunia dan Akherat.”, begitulah beberapa pesan yang disampaikan oleh pak Budi.


Harapannya, KIP tahun ini semoga lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. Mendatangkan manfaat bagi setiap orang. Dan senantiasa mendapat Rahmat dan Ridha-Nya Aamiin In Syaa Allah..