Jumat (4/4) rerumputan
swadaya terlihat berbeda dari biasanya. Salah satu Bidang di Lembaga keislaman
JMMB, yaitu Bidang Syiar Islam (BISI) mengadakan Kajian Peribadatan (JIDAT).
Kajian Peribadatan (JIDAT) kali ini membahas perihal yang mungkin banyak
dianggap remeh karena sudah menjadi kebiasaan umat muslim, yaitu shalat. Kajian
ini disampaikan oleh Ustadz Nashir. Beliau tidak hanya sekadar memberi ceramah
materi belaka, namun juga menyuplai dan mentransfer semangat ibadahnya kepada
hadirin.
Kajian ini dihadiri 19
akhwat dan 16 ikhwan mahasiswa
Fakultas Biologi. Kajian di area terbuka ini mengundang perhatian. Apalagi di dekat
tempat Mahasiswa lalu lalang di jam
pulang, membuat semakin banyak mahasiswa yang ikut serta.
Pada JIDAT kali ini
Ustadz Nashir menyampaikan ayat-ayat penyemangat untuk lebih bersungguh-sungguh
dalam beribadah dan mendekat pada Allah Subhanahuwata’ala, di antaranya;
Al-Ankabut:45-46, Al-Baqarah:208, Al-Maun ayat 1-7.
Terkadang
gangguan dalam shalat memang sulit
dihindari. Namun demikian, perintah Allah untuk tidak lalai dan tidak riya ( yuraa’uun ) dalam shalat menjadi mutlak
karena tercantum dalam QS Al-Ma’uun.
Lalai di sini bisa berarti lalai terhadap
pakaian yang digunakan saat shalat, waktu pelaksanaan shalat,
kekhusyukkan/konsentrasi, gerakan shalat yang tidak ada tuntunannya, dan tidak
melaksanakannya. Hal yang sangat penting bagi umat muslim untuk senantiasa
mengikuti apa yang Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam ajarkan, sebagaimana
sabda Rasul, “Shalatlah sebagaimana aku shalat.”
Pada surah Al-Ankabut ayat 45 diterangkan bahwa shalat itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Kemudian di ayat selanjutnya dijelaskan maksud khusyuk
di sini, yaitu khusyuk hati, shalat dengan penuh harap untuk bertemu Allah.
Dalam
kajian ini, Ustadz Nashir selalu menekankan bahwa shalat itu harus lillahi
ta’ala. Shalat itu menjadi istimewa bukan karena apa-apa melainkan karena siapa yang memerintahnya,
yaitu Allah ‘Azza wa Jalla.
Seluruh peserta terlihat antusias, salah satunya Chandra Pradhitaningrum (Biologi ’11).
“Suasana yang dibuat santai membuat kajian ini menjadi menarik. Tapi sayang,
kajiannya terhitung singkat,” ujarnya. Selain Chandra, Amir Sidiq (Biologi ’11)
juga menanggapi, “Pemilihan topiknya sesuai. Shalat itu, kan hal yang mendasar
dalam agama. Jadi saya tidak canggung untuk mengikuti kajian sampai akhir.”
Lily/BIMO
0 komentar: