MAHASISWA IDEAL... Sulitkah?
Laporan mengejar deadline, rapat dimana-mana, tugas menumpuk, suatu rutinitas yang telah menjadi makanan sehari-hari bagi mahasiswa Biologi UGM. Aktivitas yang padat. Dampaknya? Tidur di kelas saat kuliah, makan tidak teratur, pikiran kemana-mana, merupakan pemandangan yang biasa dan sesuatu yang harus dimaklumi.
Seperti ungkapan “Hidup adalah pilihan”, alih-alih mahasiswa memilih untuk menjadi seorang KUPU-KUPU (KUliah-PUlang KUliah PUlang), sebagian lagi lebih senang dengan profesi KURA-KURA (KUliah-RApat KUliah-RApat).
Mahasiswa KUPU-KUPU cenderung bertipe akademis, yang hidupnya berkutat pada persoalan akademik. Mahasiswa seperti ini sangat unggul dalam soal IP dengan predikat cumclaude dan lulus cepat. Sayangnya, mahasiswa ini biasanya memiliki nilai merah dalam hal sosialisasi. Lain halnya dengan mahasiswa KURA-KURA. Mahasiswa ini cenderung lihai dalam berorganisasi dan sosialisasi, merupakan tipe mahasiswa organisator. Tugas dan laporan merupakan momok besar bagi mereka. Mereka selalu disibukkan dengan amanah dan tanggung jawab dalam organisasi dan berakhir pada mengesampingkan urusan kuliah. Akibatnya, mahasiswa seperti ini beresiko berantakan dalam kuliah dan berpeluang besar untuk tidak bisa lulus tepat waktu.
Lalu? Mahasiswa yang baik itu seperti apa?
Menjadi Mahasiswa Ideal. Apakah ideal itu? Ideal adalah sesuai dengan apa yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki. Maksudnya? Mahasiswa yang senantiasa berusaha seimbang dalam hal akademis maupun organisasi..
Dalam suatu wacana, seorang mahasiswa dapat dikatakan mahasiswa ideal atau mendekati ideal apabila jujur dalam menilai diri sendiri dan orang lain, berjiwa sosial, beretos kerja tinggi, dan berakhlak terpuji. Wacana lain menyatakan, mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang dapat mendalami disiplin ilmu yang dipelajari dengan utuh untuk kemudian dapat menyumbangkan kemanfaatan bagi masyarakat.
Yuyung (Biologi’09, aktivis BEM dan JMMB), mengungkapkan bahwa mahasiswa ideal adalah seorang yang dapat menyeimbangkan antara kebutuhan akademik, organisasi, dan rohani. ”Namun, menjadi ideal tidaklah mudah, terkadang bisa berat dalam satu aspek saja dan kemudian agak mengesampingkan aspek lainnya,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jamal (Biologi’09, aktivis BEM dan BiOSC), mahasiswa ideal adalah seorang yang dapat menjalankan aspek akademik, organisasi, dan rohani secara beriringan meskipun tak harus perfect dalam ketiganya. Maksudnya? ”Tidak harus menjadi mahasiswa dengan IP tinggi atau menjadi ketua di setiap organisasi”, ungkapnya.
Lain halnya dengan pendapat Hesti (Biologi’09, aktivis BiOSC dan Quantum Remaja), mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang selain kuliah juga berorganisasi karena organisasi akan meng-up-grade soft skill yang tidak bisa didapatkan dari bangku kuliah. ”Organisasi akan melatih seseorang untuk bertanggung jawab, bekerja sama, dan menghargai pendapat orang lain,”tuturnya.
Suatu hal yang ideal merupakan proses yang panjang untuk mencapainya. Menjadi ideal adalah suatu pengharapan yang mesti dibarengi dengan tindakan dan perjuangan.
Lalu sulitkah untuk menjadi seorang mahasiswa ideal? Mungkin akan terasa cukup sulit di awal, namun yakinlah semuanya pasti akan terwujud, step by step, meski tak harus seratus persen ideal karena nobody’s perfect. Terus berusaha, tanpa kenal kata menyerah adalah kuncinya. Seperti kata Aa’ Gym ” Mulailah dari hal yang kecil-kecil, dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang juga.”
Banyak cara yang bisa dilakukan sebagai proses untuk membentuk karakter yang ideal, antara lain :
1. Disiplin dan tepat waktu
Waktu adalah uang. Waktu adalah emas. Begitulah kira-kira, betapa berharganya waktu dalam kehidupan kita. Apa yang seharusnya dilakukan bukanlah mengatur waktu akan tetapi mencoba untuk menghargai waktu karena sesungguhnya waktu itu bukanlah milik kita. Waktu dapat meninggalkan kita kapan saja, kapan saja kalau kita tidak siap untuk menghadapinya. Disiplin dan tepat waktu merupakan cara terbaik untuk menghargai waktu-waktu kita, menghargai orang-orang di sekitar kita dan mengahargai target-target dalam kehidupan kita.
2. Fokus
Kesibukan tinggi, seringkali berdampak pada ketidakfokusan. Saat rapat terpikirkan kuliah dan saat kuliah terpikirkan amanah. Akibatnya, keduanya tidak berjalan maksimal. Selain itu, banyak hal yang tertunda dan berefek pada menumpuknya pekerjaan. Mahasiswa membutuhkan kekuatan fokus untuk dapat mengoptimalkan kinerja mereka. Fokus akan membuat waktu hidup kita lebih efektif.
Dari Ibnu Umar radliyallaahu ‘anhuma ia berkata : Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam pernah memegang pundak kedua pundakku seraya bersabda : “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “. Ibnu Umar berkata : “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu”. (HR Bukhari)
3. Rajin Mencari Semangat
Seperti roda yang senantias berputar, kadang di atas, dan terkadang dibawah, semangat pun demikian halnya. Oleh karena itu, dalam menjalani aktivitas yang padat, kita harus rajin menstabilkan semangat kita melalui teman, keluarga, maupun hiburan.
4. Visioner dan Komitmen
Visi adalah cita-cita. Visi merupakan sesuatu yang penting karena dalam hidup harus memiliki tujuan yang ingin kita capai sekarang maupun suatu saat nanti. Caranya adalah dengan membuat planning dan target sehingga kita dapat mengetahui apa yang semestinya dilakukan dan hasil seperti apa yang kita inginkan. Seorang visioner memiliki orientasi jauh ke depan dan berani mencipta sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Namun, dalam menjalani visi itu, harus ada komitmen agar visi tak hanya sekedar khayalan.
5. Senantiasa Bercermin
Bercermin merupakan langkah untuk mengetahui karakter dan sifat kepribadian seseorang yakni dengan melihat kelebihan dan kekurangan kita. Berusaha untuk mengoptimalkan potensi dalam diri kita dan mencoba memperbaiki kelemahan kita dengan kelebihan yang ada. Dengan bercermin, kita akan tahu bagaimana langkah hidup yang seharusnya kita tempuh yakni yang sesuai dengan karakter dan kemampuan kita.
Masih........SULITKAH menjadi MAHASISWA IDEAL???
Allah SWT berfirman dalam surat Ar Ra’d ayat 11 ”.... Sesungguhnya Aku tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.....”
So, siap untuk menjadi mahasiswa ideal ?
Why Not?!
1 Januari 2011
(red/nfa)_BIMO JMMB
Sip..Ada perkembangan bentuk tulisan. Menyertakan wawancara di dalamnya. Udah ditempel di mading belum?
BalasHapusInsya Allah rekan-rekan BIMO (Bidang Media Opini) akan merilisnya dalam bentuk artikel buletin.
BalasHapusJika ada kritik dan saran konstruktif kedepannya juga bisa tafadhal...
Nuwun atas komentarnya.
Manstaaaab... Semangat berubah dan mengubah!
BalasHapusPak/Bu pengelola blog JMMB, hati-hati dengan widget foto di sebelah kanan, beauty islam. Itu kan foto random dari Picasa kalo gak salah, bukan kita yang kelola. Saya lihat kadang-kadang ada foto yang tidak layak, tidak sesuai dengan judulnya, beauty Islam. Saran saya, ganti saja judulnya, refleksi atau foto bagus. Maaf. Nuwun
BalasHapus@maz sunualasroban = terimakasih atas sarannya ...
BalasHapus=)