Assalamu`alaykum Warahmatullaahi
Wabarakatuh
Yogyakarta
- Hari Jum’at (18/03) Bidang Pengembangan Muslimah
Jama’ah Mahasiswa Muslim Biologi (BPM
JMMB)
mengadakan Kajian Kemuslimahan
COROLLA(Create from zero to the real shalihah)
perdana di tahun 2016
ini dengan tema Ketika “Mas Gagah” Datang. Kajian
ini dimulai pukul 11.30 WIB di Ruang Biodas Atas Timur dan diawali dengan
melafalkan basmalah bersama-sama dipimpin oleh Tri Dewi Mardhotilah (2015)
kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muthia Arrushda (2015).
Acara inti dari kajian ini diisi oleh Ustadzah
Haya.
Secara garis besar kajian ini membahas mengenai sikap
kita apabila ada laki-laki atau sebut saja “Mas Gagah” mendekati kita.Sebagai seorang muslimah yang baik kita harus
menyeleksidahulu dengan mengetaui niat “Mas Gagah”. Apabila hanya sekedar untuk
mengajak kita kearah maksiat atau sebut saja ‘berpacaran’ lebih baik bagi kita
untuk menjaga jarak. Namun jika memang memiliki niat baik untuk ke jenjang yang
lebih baik, maka dapat dipertimbangkan. Kita harus tahu informasi tentang dia,
apa tujuan hidupnya, bagaimana akhlaknya dan yang paling penting adalah
bagaimana agamanya. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah ridho dari
orang tua kita.
Jodoh itu perlu dijemput, kita harus berusaha(banyak
bersilaturahim,beramal baik) dan berdo’a lalu
memasrahkannya pada Allah. Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang baik maka
kita juga harus mulai memperbaiki diri kita, berikut hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam mempersiapkan diri :
Pertama Niat (Lillahi ta’ala). Lalu perbanyak bersilaturahmi.
Sebab, dengan bersilaturahmi, kita bisa mempererat tali persaudaran dan
menambah teman atau kerabat. Kedua, siapkan mental karena saat menikah kita
harus bisa menjadi “manager” yang handal. Terkadang, kita harus bisa beradaptasi
dengan pasangan, ketika kita dihadapkan dengan situasi di luar kemampuan kita.
Selain itu, kita harus menyiapkan materi (menabung) mulai dari sekarang, agar
disaat kita menikah, kebutuhan akan materi dalam pernikahan bisa lebih ringan.
Kemudian harus menyiapkan spiritualnya, misal sholat, puasa, dan lain
sebagainya. Persiapkan pula sosialnya. Karena, dalam kehidupan berumahtangga,
kita hidup tak akan sendiri. Ada tetangga yang berada di sekitar. Oleh karenanya, kita harus lebih peka terhadap
lingkungan, dengan belajar meningkatkan kepekaan sosial. Semua persiapan
tersebut tidak harus dilakukan dengan urut, namun tetap memperhatikan agama
sebagai kunci yang utama. (Tm/Lv/BPM)
Wassalamu`alaykum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 komentar: